Kebaya, si fashion Ramah Lingkungan

 

Kebaya, salah satu pakaian tradisional yang tidak hanya memberi kesan elegan dan cantik, tapi juga ramah lingkungan 


Menurut Endrayana dan Dian, dalam jurnalnya yang berjudul Sustainable Fashion dan Ethical Fashion dalam Menghadapi dampak Negatif Fast Fashion, menjelaskan bahwa fashion ramah lingkungan adalah fashion yang sangat memperhatikan lingkungan dan kehidupan sosial.


Belajar lebih banyak tentang fashion di Laruna: https://laruna.id/ dan https://laruna.id/contributor/

Nah, banyak ciri-ciri fashion ramah lingkungan ini, tapi yang paling sering disorot adalah fashion ini menggunakan kain dari bahan alami yang mudah di daur ulang, menggunakan pewarna alami, dan pemrosesannya diusahakan agar tidak merusak lingkungan, dan tidak menghasilkan banyak limbah.

 

Meski demikian, fashion ramah lingkungan juga tidak sesempit itu. Kita tidak terlalu sering belanja pakaian, belanja pakaian preloved,  menjual pakaian preloved, tidak terlalu sering gonta-ganti fashion sehingga tidak menumpuk limbah fashion di lingkungan, dan membeli brand fashion yang memberi kesejahteraan bagi karyawannya, juga termasuk kategori fashion ramah lingkungan.


kebaya salah satu fashion ramah lingkungan

Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional sekaligus pakaian kebanggaan, yang dikenakan pada acara-acara tertentu, seperti acara adat, kondangan, pengantin, wisuda, dan lain-lain.


Wanita yang mengenakan kebaya akan nampak cantik dan elegan.

Model jahitannya memberi kesan seksi. Adanya sulaman, payet, dan hiasan lain, menambah keindahan tiada tara. Warnanya yang cerah juga seolah dapat semakin menyoroti kecantikan bagi pemakainya. 


Kebaya dapat dikatakan sebagai salah satu pakaian yang ramah lingkungan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kebaya layak menyandang sebagai pakaian ramah lingkungan, seperti

  1. Sebagian bahan yang digunakan untuk membuat kebaya adalah sutra dan kapas. Kedua bahan ini mudah diurai di alam, dan dalam pemrosesannya tidak menggunakan bahan kimia yang terlalu keras dan berbahaya bagi lingkungan.

  2. Proses pembuatan kebaya yang masih bersifat tradisional seperti ditenun dengan tangan dan dipasangi payet dengan tangan, tidak tergantung pada mesin yang menggunakan banyak energi dan mengeluarkan banyak polusi yang dapat merusak lingkungan.

  3. Kebaya yang tidak pernah ketinggalan zaman meski fashion lain terus berubah, membuat kebaya dapat dipakai berulang kali dan tidak cepat dibuang. Hal ini tentu saja tidak mudah mencemari lingkungan 

  4. Kebaya jarang dipakai, sehingga kondisinya biasanya masih sangat bagus, sehingga dapat dijual ulang. Begitupun jika kita sudah bosan dengan kebaya yang kita miliki, kita bisa beli preloved kebaya, yang biasanya masih sangat bagus-bagus

  5. Biaya yang dikeluarkan untuk membuat dan membeli kebaya biasanya tinggi atau mahal. Ini akan membuat kita memperlakukan kebaya tersebut dengan hati-hati, sehingga kebaya ini awet, tidak mudah rusak, tidak cepat dibuang, sehingga tidak mencemari lingkungan

  6. Warna kebaya yang bebas dan tidak terikat aturan, membuat kita bebas menggunakannya, berulang kali, kapan saja dan dimana saja. Ini membuat kita tidak perlu mengoleksi terlalu banyak kebaya dan membuang terlalu banyak limbah kebaya, jika sudah tidak dipakai

  7. Proses produksi kebaya yang banyak menggunakan tenaga manual manusia, seperti yang telah disebutkan di atas contohnya pada pemasangan tenun dan payet, dapat memberi kesejahteraan bagi sesama, dan ini dianggap sebagai ramah lingkungan 

Nah, oleh karena itu, jangan ragu pakai kebaya sebagai pakaian tradisional kebanggaan kita ya.

Komentar

Postingan Populer